Pengalaman 17 Agustus 2025
Tanggal 17 Agustus selalu menjadi hari yang ditunggu-tunggu di desa saya. Sejak pagi, warga sudah ramai berkumpul di lapangan desa. Lapangan itu dipenuhi hiasan bendera merah putih kecil yang dipasang berjejer, membuat suasana semakin meriah.
Saya datang bersama teman-teman dengan penuh semangat. Di lapangan, sudah banyak warga yang duduk rapi menunggu upacara dimulai. Saat bendera Merah Putih dikibarkan, kami semua berdiri dengan khidmat, menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan penuh semangat. Rasanya merinding dan bangga melihat bendera berkibar tinggi di langit desa kami.
Setelah upacara selesai, suasana berubah menjadi penuh keceriaan. Lapangan yang tadi digunakan untuk upacara langsung dipenuhi oleh berbagai perlombaan. Anak-anak mengikuti lomba balap karung, tarik tambang, dan makan kerupuk. Suara sorakan dan tawa dari penonton membuat suasana semakin ramai.
Bagi saya, yang paling berkesan adalah momen kebersamaan. Semua warga, dari anak kecil hingga orang tua, berkumpul di satu tempat untuk merayakan kemerdekaan. Di lapangan desa itu, kami tidak hanya memperingati hari bersejarah, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antarwarga.
Hari itu selalu menjadi kenangan indah bagi saya, karena lapangan desa menjadi saksi kebersamaan kami dalam merayakan kemerdekaan Indonesia.
August 17th is always a highly anticipated day in my village. From early morning, residents gather in large numbers in the village square. The square is decorated with rows of small red and white flags, creating a festive atmosphere.
I arrived with my friends full of enthusiasm. In the square, many residents were already seated neatly, waiting for the ceremony to begin. When the red and white flag was raised, we all stood solemnly, singing the national anthem Indonesia Raya with gusto. It felt chills and a sense of pride to see the flag flying high in the sky above our village.
After the ceremony concluded, the atmosphere transformed into a joyful one. The square, which had been used for the ceremony, was immediately filled with various competitions. Children participated in sack races, tug-of-war, and cracker-eating competitions. The cheers and laughter of the spectators added to the lively atmosphere.
For me, the most memorable moment was the moment of togetherness. Everyone, from children to the elderly, gathered in one place to celebrate independence. In the village square, we not only commemorated a historic day but also strengthened the bonds between the residents.
That day will always be a beautiful memory for me, because the village field witnessed our togetherness in celebrating Indonesia's independence.

Komentar
Posting Komentar